Rabu, 08 Oktober 2014

Aset Tidak Berwujud



BAB I

PENDAHULUAN



1.1.LATAR BELAKANG

Harta / kekayaan / assets dari sudut pandang aktiva / hutang merupakan sumber ekonomi perusahaan yang menunjukkan manfaat dimasa yang akan datang yang diharapkan menghasilkan aliran kas masuk neto, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber ekonomi tersebut dapat berupa produk, uang, sumber produktif perusahaan, klaim penerimaan uang, hak pemilikan kepentingan dalam perusahaan lain, dan lain sebagainya.

Dari sudut pandang penghasilan / biaya, aset tidak hanya sebagai pandangan aktiva / hutang tetapi juga meliputi semua pos yang tidak menunjukkan sumber ekonomi, tetapi yang diperlukan untuk ketepatan mempertemukan dan penentuan pendapat, misalnya persekot biaya, biaya (jangka panjang) yang ditangguhkan.

Dari sudut pandang neraca, aset merupakan komposisi modal yang diinvestasikan.

Aset terdiri dari tiga jenis, yaitu aset tetap, aset tidak tetap, dan aset tidak berwujud. Dan pada makalah ini penulis fokuskan pada pembahasan aset tidak berwujud.



1.2.TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan yang diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Mengetahui dan memahami tentang aset tidak berwujud beserta contoh-contohnya.
  2. Mengetahui dan memahami perbedaan menonjol tentang aset tidak berwujud dibanding dengan aset lainnya.
  3. Mengetahui dan memahami tentang akuntansipencatatan aset tidak berwujud.



1.3.MANFAAT PENULISAN

Dengan adanya makalah “Akuntansi Aset Tidak Berwujud” ini semoga bermanfaat terutama bagi para pembaca untuk dapat  menambah wawasan tentang akuntansi aset tidak berwujud.




BAB II

PEMBAHASAN



2.1.PENGERTIAN ASET TIDAK BERWUJUD

Aset tidak berwujud atau dengan istilah lainnya intangible assets adalah aset yang tidak berbentuk fisik yang memberikan hak keekonomian dan hukum kepada pemiliknya dan dalam laporan keuangan tidak dicakup secara terpisah dalam klasifikasi aset yang lain.

Dilihat dari masa manfaatnya, aset tidak berwujud memiliki kesamaan dengan aset tetap, yaitu memberikan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Biasanya berupa hak atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam usaha memperoleh penghasilan.

Intangible assets dianggap sebagai aset (meskipun tidak berwujud) karena menunjukkan hak dan manfaat-manfaat di masa depan, atau dengan kata lain bahwa pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan atau mengembangkannya akan mendatangkan manfaat selama beberapa periode akuntansi di masa yang akan datang.



2.2.BIAYA PEROLEHAN ASET TIDAK BERWUJUD

Intangible assets dimasukkan dalam catatan akuntansi perusahaan pada biaya perolehannya. Biaya perolehan ini meliputi berbagai macam pengeluaran yang diperlukan untuk menempatkan aset tidak berwujud tersebut dalam kapasitas memberikan jasa. Semua biaya dikapitalisasi karena memberikan manfaat ekonomi untuk periode-periode di masa mendatang.



2.3.PENGGOLONGAN ASET TIDAK BERWUJUD

Aset tidak berwujud dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1.      Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh UU

Contohnya : Hak paten, hak cipta, hak monopoli.

2.      Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas

Contohnya : Merk dagang, goodwill.



2.3.1.      Hak Paten

Hak paten adalah hak dari pemerintah kepada seseorang untuk memproduksi, menjual, atau menggunakan suatu penemuan untuk digunakan sendiri. Masa penggunaan hak paten dibatasi selama 17 tahun dan setelah masa berlakunya habis bisa diperbaharui lagi atau diperpanjang. Paten memungkinkan pemiliknya untuk menggunakan, memproduksi, ataupun menjual subjek paten dan mematenkannya. Tanpa perlindungan hak paten, para penemu kemungkinan tidak bersedia mencari produk-produk baru. Hak paten dapat diperoleh atas produk baru yang dikembangkan dalam laboratorium perusahaan sendiri, atau dapat dibeli dari pihak lain. Biaya perolehan hak paten adalah kapitulasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak paten, seperti biaya pemrosesan hak paten dan biaya legal lainnya yang dikeluarkan.

Contoh:

Pada 1 januari 2000 PT Cipta memperoleh hak paten senilai Rp40.000.000. Masa pakai hak paten adalah 8 tahun. Entri-entri jurnal untuk mencatat hak paten dan amortisasi hak paten untuk tahun pertama sebagai berikut:

01 Jan’00   Hak paten            40.000.000

                   Kas                      40.000.000

            (Untuk mencatat biaya perolehan hak paten)

31 Des ’00  Beban amortisasi 5.000.000

                   Hak Paten                  5.000.000

(Untuk mencatat amortisasi hak paten dengan metode garis lurus selama 8 tahun)

2.3.2.      Hak Cipta

Hak cipta adalah hak yang diberikan pemerintah kepada pengarang, pencipta lagu/seniman untuk menerbitkan, menjual dan mengawasi ciptaannya. Masa penggunaannya dibatasi selama 28 tahun dan bisa diperpanjang lagi selama 28 tahun.

Contoh:

Sebuah rumah produksi membeli hak cipta sebuah novel seharga Rp2.000.000 untuk dijadikan sinetron. Ayat jurnal untuk mencatat pembelian hak cipta tersebut yaitu:

(Tanggal)   Hak cipta             2.000.000

                   Kas                      2.000.000

            (Untuk mencatat pembelian hak cipta)

(Tanggal) Amortisasi hak cipta    400.000

                              Akumulasi hak cipta            400.000

                  (Untuk mencatat amortisasi hak cipta jangkam waktu 5 tahun)

2.3.3.      Hak Monopoli

Hak monopoli adalah hak istimewa yang diberikan pemerintah kepada suatu pihak untuk menggunakan fasilitas punya negara. Hak monopoli bisa diberikan kepada suatu perusahaan untuk bisnis tertentu, misalnya penjualan produk tertentu dalam suatu daerah tertentu. Hak monopoli diberikan dalam batas waktu tertentu.

2.3.4.      Merek Dagang

Ini adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menggantungkan produknya kepada permintaan konsumen. Buat konsumen, merek dagang memberikan jaminan kualitas yang membedakan dengan produk-produk lainnya. Oleh karena itu, merek dagang dan nama dagang diakui sebagai aktiva.

Untuk mendapatkan jaminan hukum, bisa mendaftarkan ke Departemen Kehakiman melalui Direktorat Patent. Suatu merek bisa digunakan sepanjang mempunyai pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan, makanya tidak ada batas waktu untuk menggunakan merek. Merek dagang bisa dipindahkan ke pihak lain tetapi tidak mengganggu keberadaan perusahaan yang terkait. Merek dagang yang dibeli dari pihak lain, harga perolehannya adalah sebesar harga belinya. Tapi jika merek dagang dibuat sendiri semua biaya pembuatan dan pendaftarannya ditanggung sendiri.

2.3.5.      Goodwill

Goodwill merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan karena adanya kelebihan. Contohnya seperti nama yang terkenal, staf dan personalia yang kemampuannya tinggi, lokasi perusahaan yang menguntungkan. Akibatnya kemampuan perusahaan melebihi kemampuan normal. Makanya akuntansi memandang goodwill sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan laba diatas normal.

Contoh:

Perusahaan Ratna membeli perusahaan Rizal dengan harga Rp. 800.000.000,-. Data neraca perusahaan Rizal saat transaksi pembeliantotal  asetnya Rp. 1.850.000.000,- dan total kewajibannya Rp. 1.000.000.000,-. Berdasarkan penilaian, harga pasar wajar semua aktiva perusahaan Rizal berjumlah Rp. 1.750.000.000,-

Harga perolehan goodwill berdasarkan data diatas sbb :

Harga beli perusahaan Rizal          :      800.000.000,-

Harga pasar kekayaan bersih perusahan Rizal:

1.750.000.000 - 1.000.000.000,-          :      750.000.000,-Harga perolehan goodwill                         50.000.000

(Tanggal)   Goodwill             50.000.000

                   Kas                      50.000.000

            (Untuk mencatat pembelian goodwill)










Rumus Goodwill = Harga Beli - Harga Pasar Wajar






2.4.      PENCATATAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

Pada dasarnya masa penggunaan semua jenis aset tidak berwujud akan habis karena dibatasi oleh UU, perubahan faktor ekonomi permintaan, persaingan. Oleh karena itu harga perolehan aset tidak berwujud dicatat dalam pembukuan harus di amortisasi. Amortisasi itu adalah alokasi sistematikbiaya perolehan aset tidak berwujud selam masa manfaatnya.

Meskipun sulit untuk menaksir masa manfaat aset tidak berwujud seperti merk dagang, besar kemungkinan bahwa aset tersebut tidak memberikan kontribusi permanen bagi keuntungan perusahhan di mas depan. Sebagai contoh, penemu sebuah alat elektronik baru dapat memperoleh hak pabrikasi eksklusif dan penjualan selama 17 tahun melalui hak paten. Namunhak paten itu mungkin saja hanya berlangsung selam 5 tahun saja karena sengitnya kompetisi dan kemajuan teknologi yang pesat di bidang elektronik.

Pencatatan metode amortisasi aset tidak berwujud yang ditetapkan SAK adalah dengan menggunakan metode garis lurus. Beban amortisasi untuk tiap periode, dicatat debet pada akun bebanamortisasi dan di kreditkan langsung pada akun aset tidak berwujud yang terkait.

Contoh :

Suatu hak paten yang dimiliki dengan harga perolehan Rp50.000.000 ditaksir akan memberikan manfaat ekonomi selama 10 tahun. Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tiap akhir periode, sebagai berikut:

Des 31  Beban amortisasi patent Rp5.000.000

                            Patent                                Rp5.000.000








BAB III

SIMPULAN



Intangible assets dianggap sebagai aset meskipun tidak berwujud, karena menunjukkan hak dan manfaat-manfaat di masa depan, atau dengan kata lain bahwa pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan atau mengembangkannya akan mendatangkan manfaat selama beberapa periode akuntansi di masa yang akan dating.

Masing-masing jenis aset tidak berwujud harus dinyatakan dalam neraca secara terpisah. Aset tidak berwujud dalam neraca dinyatakan sebesar nilai manfaat yang tersisa.




DAFTAR PUSTAKA



Simamora, Henri. 2000. Akuntansi, Jilid II. Jakarta: Salemba Empat.

Stice, Slice, Skouson. 2005. Intermediate Accounting, Buku Dua, Edisi 15. Jakarta: Salemba Empat.p.p. 000.000 000 - Rp.

Welcome Wajah Glowing Impianku!

Halo Beauties. Apa kabar? Semoga senantiasa sehat dan bahagia selalu, ya. Begitu pula dengan keadaan kulit kita, semoga sehat dan glowing, d...