KERTAS KERJA AUDIT
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Seminar Audit
Oleh : Khutbiati
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI DHARMAPUTRA
SEMARANG
2013
3.1. PENGERTIAN
KERTAS KERJA
Kertas
kerja adalah catatan yang dipersiapkan dan disimpan oleh auditor yang isinya
meliputi prosedur audit yang diterapkan, pengujian yang dilakukan, informasi
yang diperoleh serta kesimpulan yang dicapai dalam penugasan audit ( PSA No.15,
SA Seksi 339 ).
Auditor
harus membuat dan memelihara kertas kerta, yang isi maupun bentuknya harus
didesain untuk memenuhi keadaan-keadaan yang dihadapinya dalam perikatan
tertentu tanpa mengubah panduan yang ditetapkan dalam standar auditing.
Informasi
yang tercantum dalam kertas kerja merupakan catatan utama pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh auditor dan simpulan-simpulan yang dibuatnya mengenai
masalah-masalah yang signifikan.
3.2.TUJUAN
KERTAS KERJA
Tujuan dibuatnya kertas
kerja yaitu :
a) Mendukung
pendapat auditor atas laporan keuangan auditan.
b) Menguatkan
kesimpulan-kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya.
c) Mengkoordinasi
dan mengorganisasi semua tahap audit.
d) Memberikan
pedoman dalam audit tahun berikutnya.
3.3.FUNGSI
KERTAS KERJA :
Fungsi Kertas Kerja (
PSA No.15, SA Seksi 339 ) adalah sebagai berikut:
a. Sebagai
pendukung utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan
atas atas standar pekerjaan lapangan.
b. Membantu
auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.
3.4.FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR
Faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor
mengenai kuantitas, bentuk, dan isikertas kerja untuk perikatan tertentu ( PSA
No.15, SA Seksi 339 ) :
a. Sifat
perikatan auditor.
b. Sifat
laporan auditor.
c. Sifat
laporan keuangan, daftar, dan keterangan yang perlu bagi auditor dalam pemb
laporan.
d. Sifat
dan kondisi catatan klien.
e. Tingkat
risiko pengendalian taksiran.
f. Kebutuhan
dalam keadaan tertentu untuk mengadakan supervisi dan review atas pekerjaan
yangdilakukan para asisten.
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1.ISI
KERTAS KERJA
Kuantitas,
tipe, dan isi kertas kerja bervariasi dengan keadaan yang dihadapi oleh
auditor, namun harus cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan
laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta standar pekerjaan
lapangan yang dapat diterapkan telah diamati.
Kertas kerja harus
berisi dokumentasi yang memperlihatkan :
1. Pekerjaan
telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, yang menunjukkan diamatinya
standarpekerjaan lapangan yang pertama.
2. Pemahaman
memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit danmenentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.
3. Bukti
audit yang telah diperoleh, prosedur audit yang telah diterapkan, dan pengujian
yang telah dilaksanakan, memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar
memadai untuk menyatakanpendapat atas laporan keuangan auditan, yang
menunjukkan diamatinya standar pekerjaanlapangan ketiga.
3.2.KEPEMILIKAN
KERTAS KERJA
1. Kertas
kerja adalah milik auditor. Namun hak dan kepemilikan atas kertas kerja masih
tunduk pada pembatasan yang diatur dalam Aturan Erika Kompartemen Akuntan
Publik yang berkaitan dengan hubungan yang bersifat rahasia dengan klien.
2. Seringkali
kertas kerja tertentu auditor dapat berfungsi sebagai sumber acuan bagi
kliennya, namun kertas kerja harus tidak dipandang sebagai bagian dari, atau
sebagai pengganti terhadap, catatan akuntansi klien.
3. Auditor
harus menerapkan prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja danharus
menyimpannya dalam periode yang dapat memenuhi kebutuhan praktiknya dan
ketentuanketentuan hukum yang berlaku mengenai penyimpanan dokumen.
3.3.CIRI-CIRI
KERTAS KERJA YANG BAIK
Ciri-ciri kertas kerja
yang baik adalah sebagai berikut:
1. Lengkap
-
KKP berisi seluruh
informasi yang pokok. Auditor harus dapat menentukan komposisi semua data
penting yang harus dicantumkan dalam kertas kerja.
-
KKP harus dapat
berbicara sendiri, tidak memerlukan tambahan penjelasan lisan, tidak berisi
informasi yang belum lengkap atau pertanyaan yang belum terjawab.
2. Ringkas
-
KKP harus dibatasi pada
informasi yang pokok saja dan relevan dengan tujuan audit yang dilakukan serta
disajikan secara ringkas.
-
Auditor harus menghindari
rincian yang tidak perlu.
-
Analisis yang dilakukan
oleh auditor harus merupakan ringkasan dan penafsiran data dan bukan hanya
merupakan penyalinan catatan klien ke dalam kertas kerja.
3. Teliti
Auditor harus
meme[erhatikan ketelitian dalam penulisan dan perhitungan sehingga KKP-nya
bebas dari salah tulis dan perhitungan.
4. Jelas
-
Auditor harus
menyajikan informasi yang jelas kepada pihak-pihak yang akan memeriksa KKP.
-
Penggunaan istilah yang
menimbulkan arti ganda perlu dihindari.
-
Penyajian informasi
secara sistematik perlu dilakukan.
5. Rapi
KKP harus dibuat dengan
rapid an teratur untuk memudahkan dalam review oleh auditor seniornya.
3.4.TIPE
KERTAS KERJA
1. Program
Audit
Adalah instruksi rinci
untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat
melakukan audit.
2. Working
Trial Balance
Adalah suatu daftar
yang berisi saldo-saldo akun buku besar pada akhir tahun yang diauditdan akhir
tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjustment dan penggolongan kembali yang
diusulkan serta saldo-saldo setelah koreksi auditor yang akan dilaporkan dalam
laporan keuangan auditan.
3. Ringkasan
Jurnal Adjusment
Adalah kumpulan ayat
jurnal koreksi yang diperoleh auditor selama melaksanakan audit sebagai akibat
dari kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh klien.
4. Skedul
Utama
Adalah kertas kerja
yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam skedul pendukung
untuk akun-akun yang berhubungan. Skedule ini untuk menggabungkan akun-akun
sejenis yang saldonya akan dicantumkan dalam satu jumlah.
Contoh: Kas ditangan Rp
25.000, Kas Kecil Rp 5.000, Kas di Bank Rp 10.000. Saldo kas yang akan
disajikan di laporan keuangan adalah Rp 40.000 (Rp 25.000 + Rp 5.000 + 10.000)
5. Skedul
Pendukung
Adalah kertas kerja
pendukung yang menguatkan informasi keuangan dan operasional yang
dikumpulkannya, yang memuat tentang pekerjaan yang telah dilakukan oleh
auditor.
3.5.PEMBERIAN
INDEKS PADA KERTAS KERJA
3.5.1. Faktor-Faktor
yang Harus Diperhatikan dalam Pemberian Indeks Kertas Kerja
Berikut
adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks kertas
kerja :
1. Setiap
kertas kerja harus diberi indeks, bisa dibuat disudut atas atau sudut bawah
kertas kerja.
2. Pencantuman
indeks silang harus dilakukan, sebagai berikut:
-
Indeks silang dari
skedul pendukung ke skedul utama
-
Indeks silang dari
skedul akun pendapatan dan biaya
-
Indeks silang antar
skedul pendukung
-
Indeks silang dari
skedul pendukung ke ringkasan jurnal adjustment
-
Indeks silang dari
skedul ke working trial balance
-
Indeks silang dapat
digunakan untuk menggabungkan program audit dengan kertas kerja
3. Jawaban
konfirmasi, pita mesin hitung, print out computer dan sebagainya tidak diberi
indeks kecuali juga dilampirkan di belakang KKP.
3.5.2. Metode
Pemberian Indeks pada Kertas Kerja
Ada
tiga metode pemberian indeks kertas kerja, yaitu:
1. Indeks
Angka
Kertas
kerja utama dan skedul utama diberi indeks dengan angka, sedangkan skedul
pendukung diberi sub indeks dengan mencantumkan nomor kode skedul utama yang
berkaitan.
Contoh:
1. Skedul
Utama Kas
1-1 Kas
di Bank
1-2 Konfirmasi
Bank
1-3 Kas
Kecil
2. Indeks
Kombinasi Angka dengan Huruf
KKP
diberi kode yang merupakan kombinasi huruf dengan angka.KKP utama dan skedul
utama diberi kode huruf sedangkan skedul pendukungnya diberi kombinasi huruf
dan angka.
Contoh:
A. Skedul
Utama Kas
A-1
Kas di Bank
A-2
Konfirmasi Bank
A-3
Kas Kecil
3.
Indeks Angka Berurutan
KKP
diberi kode angka berurutan
Contoh:
1. SkedulUtama
Kas
2. Kas
dan bank
3. Konfirmasi
Bank
4. Dana
Kas Kecil
3.6.SUSUNAN
KERTAS KERJA
Susunan kertas kerja
adalah sebagai berikut:
1. Draft
laporan audit
2. Laporan
keuangan auditan
3. Ringkasan
informasi bagin reviewer
4. Program
audit
5. Laporan
keuangan yang dibuat oleh klien
6. Ringkasan
jurnal penyesuaian (adjustment)
7. Working
trial balance
8. Skedul
utama
9. Skedul
Pendukung
3.7.PENGARSIPAN
KERTAS KERJA
Ada dua jenis arsip
dalam kertas kerja pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:
1. Arsip
Kini / Arsip Sementara (Current File)
Adalah arsip yang
dibuat setiap kali melakukan audit yang berisi tentang catatan-catatan yang
diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya,
pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya dan kesimpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
2. Arsip
Permanen (Permanent File)
Adalah arsip yang
berisi tentang data yang relatif tidak mengalami perubahan dalam waktu yang
cukup lama, yang terdiri dari:
3.8.TUJUAN
DIBENTUKNYA ARSIP PERMANEN
1.
Untuk menyegarkan
ingatan auditor mengenai informasi yang akan digunakan dalam audit tahun-tahun
berikutnya.
2.
Untuk memberikan
ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staf yang baru pertama
kali menangani audit laporan keuangan klien tersebut.
3.
Untuk menghindari
pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun.
3.9. CARA MEMBUAT KERTAS KERJA AUDIT
Terdapat beberapa teknik
dalam pembuatan kertas kerja, meliputi:
1.
Tentukan tujuan setiap pembuatan kertas kerja
Kertas kerja tidak
dibuat atau dikumpulkan kecuali jika terdapat suatu tujuan yang akan dicapai.
Auditor harus memikirkan dengan baik apa tujuan yang hendak dicapainya dan
kemudian merencanakan dengan cermat cara terbaik untuk mencapainya. Data yang tidak
relevan tidak perlu dikumpulkan, hal ini untuk mengefisienkan pengarsipan dan
waktu penelaahan kertas kerja audit.
2.
Hindari pekerjaan menyalin
Pekerjaan menyalin
angka, misalnya: dari buku besar ke kertas kerja audit terbuangnya waktu dan
biaya, auditor harus berusaha semaksimal mungkin melaksanakan pekerjaan mereka
secara efisien dan tepat guna. Untuk menganalisis rincian saldo akun atau
transaksi auditor tidak perlu menyalinnya, tetapi cukup dengan menggunakan
rincian yang ada pada pembukuan klien.
3.
Hindari penulisan ulang
Penulisan ulang seperti
halnya menyalin menyebabkan terbuangnya waktu, tambahan biaya, risiko salah
tulis, ketidakrapian dan lain-lain. Penekanan penyusunan kertas kerja audit
adalah sedapat mungkin menghindari penulisan ulang, tetapi haruslah dapat
meringkas isi atau pokok yang menjadi fokus auditor dari hasil analisis bukti
audit.
4.
Berilah pendukung atau penjelasan pada semua
akun
Suatu kertas kerja
pendukung (supporting) harus selalu
disiapkan untuk semua akun penting yang terdapat dalam kertas kerja neraca dan
kertas kerja laba rugi, baik secara naratif sebagai acuan atau penjelasan suatu
masalah ataupun berupa catatan kaki kertas kerja neraca dan kertas kerja laba
rugi atau skedul utama (Top Schedule)
tanpa perlu membuat kertas kerja terpisah.
5.
Tulislah langkah prosedur audit apa saja yang
telah dilakukan
Setiap kertas kerja
harus menunjukkan ringkasan singkat tapi lengkap tentang prosedur audit
(langkah-langkah) apa saja yang telah dilakukan untuk memeriksa suatu akun dan
transaksi tertentu.
6.
Kertas kerja pemeriksaan harus diindeks
7.
Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan
tentang sifat dari perkiraan yang diperiksa, prosedur pemeriksaan yang
dilakukan dan kesimpulan mengenai kewajaran perkiraan yang diperiksa.
8.
Tuangkan dalam bentuk tulisan
9.
Penjelasan atau komentar tertulis oleh staf
audit sering kali dibutuhkan dalam audit. Hal ini dapat berupa catatan yang
menjelaskan suatu skedul dan observasi yang mempengaruhi prinsip dan metode
akuntansi. Pertanyaan yang dilakukan selama audit di lapangan dan pemecahannya
harus diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja.
10. Buktikan penjelasan
lisan yang diperoleh
Dalam menganalisis dan
memeriksa keterjadian dan kebenaran beban, auditor tidak cukup hanya dengan
menerima penjelasan yang diberikan oleh klien. Auditor harus selalu memeriksa
dokumen sumber transaksi. Oleh sebab itu, selain mencatat penjelasan lisan
dalam kertas kerja audit, auditor juga harus melampirkan keterangan bahwa
pemeriksaan saldo akun atau transaksi telah dilakukan untuk mendukung
penjelasan lisan tersebut.
11. Jawablah pertanyaan yang
muncul
Dalam proses pelaksanaan
audit sering muncul beberapa pertanyaan, seperti keyakinan kebenaran suatu
angka, mengapa saldo kredit dalam rekening Koran bank tidak tercermin dalam
buku besar dan lain sebagainya. Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang terjadi
merupakan aspek yang paling penting dalam audit dan staf audit harus
memperhatikan agar pertanyaan tersebut tidak ada yang tidak terjawab pada saat
selesainya audit.
12. Kertas kerja harus diparaf
oleh orang yang membuat dan mereview working
papers sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab.
13. Di bagian muka file
kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan daftar isi dan indeks kertas kerja
pemeriksaan dan paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit
tersebut.
3.10. CONTOH
KERTAS KERJA
1. Program
audit
2. Hasil
pemahaman terhadap struktur pengendalian intern
3. Analisis
4. Memorandum
5. Surat
Konfirmasi
6. Representasi
klien, ikhtisar dari dokumen-dokumen perusahaan
7. Daftar
komentar yang dibuat atau diperoleh auditor