D'zea ( The Sea - Lautan )

 Sebagaimana kata orang, dalamnya lautan mencerminkan bagaimana kedalaman ilmu yang bisa menguasai banyak bidang sebagai bekal dalam hidup, dan luas hati seluas lautan yang seakan tanpa batas, karena keluasan hati itulah yang menyebabkan seseorang akan selalu berjalan dalam kaidah kebenaran. Dengan luasnya hati yang bersih, menjadikan seseorang selalu tenang, sabar, bijaksana dengan budi pekerti yang luhur.

Marah dan kejengkelan manusia ibarat ombak yang menerpa batu sehingga membuat femonena indahnya batu karang,  bukannya sedasyat gelombang tsunami yang dapat menghancurkan tempat disekelilingnya. Gelombang laut yang menerpa batu karang akan membuat sebuah ukiran alam yang sangat indah. Kemudian menjadikan amarah kita sebagai sesuatu yang berwarna indah, bukan kehancuran dari dasyatnya gelombang.

Lautan itu bisa menghidupi makhluk laut mulai dari yang sebesar plankton sampai dengan yang sebesar ikan paus. Sebuah prinsip kehidupan dimana seseorang hendaknya  bisa menjadi orang yang bisa diterima dengan baik disemua kondisi dengan beraneka ragam sifat manusia.

Asinnya air laut menjadi sebuah pedoman hidup untuk teguh pendirian dalam menegakkan prinsip hidup , bagaimanapun air laut dicampur dengan air tawar, ia tetap menjadi identitasnya sebagai air yang asin dengan jadi air payau.

Warna laut yang biru memberikan kesan dingin dan tenang, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari alam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang.
D'Zea (The Sea - Lautan)

Bodoh

Maaf sebelumnya,

Kita sama-sama tahu persahabatan kita yang baru beberapa bulan berjalan, namun tanpa kita sadari kita terlalu dekat, kedekatan yang wajar, dimulai sejak pertama kita bertemu. Namun ada hal yang memang rahasia diantara kita, yang kamu tak pernah tahu tentang aku dan aku tak pernah tahu tentang kamu. Tak ada yang salah melainkan hanya kesalahpahaman. Dan bagiku ini hal yang gila. Yah, gila.

Ini adalah tentang kita. Tentang kamu yang bersembunyi, bersembunyi dibalik tawa, dan tentang aku, tentang aku yang selalu percaya dengan tawamu. Dan kesalahan kita adalah terlalu larut dalam tawa yang palsu.

Seandainya aku tahu sejak awal tentang orang yang kamu banggakan adalah orang yang paling tak pantas kamu banggakan, maka aku tak akan ikut tertawa dengan kebahagiaanmu yang sebenarnya adalah kesedihan.

 

Aku, kamu, dan dia

Bukan lagi mimpi dan bayangan, berkali-kali kurenungkan bahwa ini memang akan menjadi jalan hidupku, hidupmu dan hidupnya, lebih tepatnya jalan hidupku untuk bersama salah satu dari kalian. Ya, dari awal sudah aku putuskan bahwa hanya ada satu yang sepenuhnya akan tinggal di hati. Satu dari kalian mengenalku,mendampingiku dan memperjuangkanku dari nol. Sedang satunya lagi mungkin hanya mengnalku sebagai aku yang sekarang. Bukan masalah adil atau tidaknya aku terhadap kalian, sekali lagi hanya akan ada satu hati yang sepenuhnya aku seriusi. Aku hanya mempertahankan sesuatu yang selalu aku perjuangkan, itu saja. Aku dan kamu selalu ada, sedang dia hanya datang dan pergi silih berganti dengan nama dan wajah yang berbeda.

Masih Bertahan

Hari ini, memasuki Ramadhan hari ke-5. Terasa banget godaannya, tapi berusaha untuk tetap menjaga kelancaran puasa. Ada banyak hal yang mungkin jika aku menanggapinya serius justru akan mengganggu pikiran dan mood ini. Ya, pastilah ada hikmah dibalik hal ini, selalu ambil sisi positifnya, agar kedepan harus bisa lebih berhati-hati, dimanapun, kapanpun. dan bersama siapapun.

Kembali pada QS. 13:11

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”

Sesaat memang aku seperti kehilangan diriku sendiri, tapi sekali lagi itu hanya sesaat. Pentingnya untuk kembali lagi menjadi diriku sendiri yang ceria, riang, murah senyum, dan pantang mengeluh. Agak susah memang, tapi yakin, kesedihan yang berlarut tak akan bermanfaat. Buat apa coba? Mengambil simpati orang terdekat? No, No, No. I won't to be like that. I could pass it with my way.
Bertahan.